You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Sendangsari
Kalurahan Sendangsari

Kap. Pengasih, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1444 H

Peran Ibu Tentukan Kesehatan Keluarga

24 September 2019 Dibaca 224 Kali

Ibu dalam rumah tangga memiliki peran lebih banyak dalam mengupayakan kesehatan keluarga. Maka dari itu, ibu perlu memahami asupan gizi yang disajikan setiap hari.

 Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengatakan seorang ibu selain mengupayakan kesehatan juga harus memberikan pola asuh yang tepat pada anak.

 ''Titip, ibu-ibu sebagai penyuluh keluarga sehat, ibu harus memberikan pola asuh yang tepat bagi anak-anaknya, juga makanan bergizi,'' katanya pada Talkshow Germas, Jumat (20/9).

 Dalam memilih makanan bergizi, kata Nila, tidak harus yang harganya mahal. Untuk makanan yang mengandung protein misalnya, tidak harus ikan mahal, banyak ikan dengan harga terjangkau yang mengandung banyak protein.

 ''Kita bisa memilih (makanan) yang murah tapi mengandung protein seperti ikan. Ibu harus mengerti bagaimana menjaga kesehatan anak kemudian menjaga diri sendiri dan menjaga kesehatan keluarga,'' ucap Menkes.

 Tak hanya ibu, Menkes berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk hidup sehat. Masyarakat harus sehat dimulai dari diri sendiri agar jadi bangsa produktif.

 ''Yang harus dilakukan seluruh masyarakat adalah dari bayi sampai tua harus menjaga kesehatan. Itu dilakukan melalui Germas, olahraga minimal 30 menit sehari, makan buah dan sayur, serta cek kesehatan berkala,'' katanya.

Menkes Nila mengatakan konsumsi sayur harus ditingkatkan mengingat kurang lebih 90% masyarakat Indonesia tidak suka makan sayur.

 Masyarakat diimbau lakukan Germas, karena dengan itu masyarakat bisa terhindar dari berbagai penyakit.

''Masyarakat kita kurang lebih 20 persen yang mengerti tentang kesehatan. Stunting masih ada, obesitas meningkat, PTM (penyakit tidak menular) meningkat padahal ini bisa dicegah kalau kita mau mengubah pola gaya hidup menjadi sehat,'' ungkap Menkes.

 Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat dr. Kirana Pritasari, MQIH mengatakan Germas harus dibudayakan dalam kehidupan masyarakat. Dampak meningkatnya kejadian PTM adalah meningkatnya pembiayaan pelayanan kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat dan pemerintah.

 Selain itu juga akan mengakibatkan menurunnya produktivitas masyarakat, menurunnya daya saing negara yang tengah mengalami perubahan pola penyakit dari Penyakit Menular menjadi Penyakit Tidak Menular.

 ''Untuk itu dibutuhkan Germas yang diharapkan mampu mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan. Germas menjadikan masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat,'' tambahnya.

sumber : http://www.depkes.go.id

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp0 Rp3,313,004,291
0%
Belanja
Rp0 Rp3,552,485,925
0%
Pembiayaan
Rp0 Rp-439,481,634
0%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp0 Rp131,010,000
0%
Hasil Aset Desa
Rp0 Rp38,800,000
0%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp0 Rp40,000,000
0%
Dana Desa
Rp0 Rp2,018,983,000
0%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp0 Rp179,405,424
0%
Alokasi Dana Desa
Rp0 Rp866,605,867
0%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp0 Rp1,000,000
0%
Koreksi Kesalahan Belanja Tahun-tahun Sebelumnya
Rp0 Rp100,000
0%
Bunga Bank
Rp0 Rp3,000,000
0%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp0 Rp34,100,000
0%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp0 Rp1,547,415,073
0%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp0 Rp1,461,300,604
0%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp0 Rp266,233,498
0%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp0 Rp124,386,750
0%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp0 Rp153,150,000
0%