You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Sendangsari
Kalurahan Sendangsari

Kap. Pengasih, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1444 H

Peralatan Masak Plastik Dapat Sebabkan Kanker?

10 November 2019 Dibaca 240 Kali

Peralatan masak terbuat dari beragam bahan, salah satunya adalah plastik. Namun kini beberapa ahli memeringatkan agar masyarakat menghindari penggunaan alat masak yang terbuat dari plastik. Alasannya dalam alat masak tersebut terkandung bahan kimia berbahaya yang bisa larut ke makanan.

Para ahli mengatakan peralatan masak seperti centong dan spatula yang terbuat dari plastik mengandung oligomer. Bahan kimia beracun tersebut dapat larut dalam makanan bila peralatan masak digunakan pada suhu lebih dari 70°C. Jika tertelan dalam dosis tinggi, oligomer dapat memicu penyakit hati dan tiroid. Ada juga yang mengaitkan dengan infertilitas, kanker, dan kolesterol tinggi.

 

Peringatan tegas dikeluarkan dalam laporan terbaru dari pengawas keamanan pangan German Federal Institute For Risk Assessment atau (Bfr). Lembaga tersebut melakukan penelitian terhadap hewan untuk melihat dampak konsumsi makanan yang dimasak menggunakan peralatan plastik. Hasilnya menunjukkan oligomer meningkatkan tumor di hati, pankreas, dan testis tikus, serta mengurangi kesuburan.

Melansir Daily Mail, Jumat (8/11/2019), penelitian ini didasari oleh peningkatan penggunaan plastik dalam industri makanan. Padahal plastik mengandung sejumlah racun berbahaya yang dapat meresap ke dalam makanan.

Memang peralatan plastik yang terbuat dari bahan kimia sintetis diciptakan untuk tahan lama terhadap suhu mendidih dan minyak. Namun Bfr memeringatkan untuk mencegah penggunaan peralatan masak plastik terhadap makanan panas.

Oligomer yang ada pada peralatan masak plastik dapat keluar ketika masakan dipanaskan. Bahan kimia itu dapat menempel pada makanan jika peralatan bersentuhan langsung. Peneliti juga menyarankan agar pemerintah memaksa produsen untuk mengumpulkan data tentang jumlah kandungan oligomer pada produk ketika dipanaskan.

Hingga saat ini memang masih ada kekurangan data tentang efek beracun oligomer pada manusia. Tetapi para ahli dari Bfr memperkirakan risiko berdasarkan seberapa berbahaya bahan kimia dengan struktur serupa.

Pendekatan dilakukan dengan cara mengklasifikasikan zat. Masing-masing dilihat jumlah asupan harian maksimum yang dapat dikonsumsi dan tidak memiliki risiko terhadap kesehatan manusia.

Dari hasil klasifikasi disimpulkan menelan 90 mikrogram bahan kimia berbahaya tersebut dapat berdampak pada kesehatan seseorang dengan berat 60kg. Sayangnya, peralatan masak plastik mengeluarkan oligomer dalam jumlah yang jauh lebih tinggi dari batas aman. Berdasarkan hasil tersebut, masyarakat tidak disarankan menggunakan peralatan masak plastik untuk suhu di atas 70°C.

Sumber

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp0 Rp3,313,004,291
0%
Belanja
Rp0 Rp3,552,485,925
0%
Pembiayaan
Rp0 Rp-439,481,634
0%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp0 Rp131,010,000
0%
Hasil Aset Desa
Rp0 Rp38,800,000
0%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp0 Rp40,000,000
0%
Dana Desa
Rp0 Rp2,018,983,000
0%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp0 Rp179,405,424
0%
Alokasi Dana Desa
Rp0 Rp866,605,867
0%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp0 Rp1,000,000
0%
Koreksi Kesalahan Belanja Tahun-tahun Sebelumnya
Rp0 Rp100,000
0%
Bunga Bank
Rp0 Rp3,000,000
0%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp0 Rp34,100,000
0%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp0 Rp1,547,415,073
0%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp0 Rp1,461,300,604
0%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp0 Rp266,233,498
0%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp0 Rp124,386,750
0%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp0 Rp153,150,000
0%