Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta para perempuan muda menjaga pola hidup sehat dan menghindari diet yang kurang tepat dan berlebihan.
Menurut Muhadjir, pola hidup dan gerakan sanitasi lingkungan yang sehat bagi para perempuan muda akan mencegah lahirnya bayi stunting ke depan.
"Perempuan muda yang nantinya akan menjadi calon ibu, berpotensi melahirkan bayi stunting jika diet yang kurang tepat dan berlebihan," kata Muhadjir dalam acara penutupan Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah di Palembang, Minggu (10/11/2019) seperti dikutip dari keterangan pers.
"Sehingga, pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan diperlukan," lanjut dia.
Muhadjir mengatakan, stunting pada anak terjadi bukan hanya karena gizi buruk, tetapi gerakan sanitasi lingkungan yang sehat juga sangat berpengaruh.
Saat ini, angka stunting di Indonesia masih cukup besar, yakni sekitar 27 persen.
"Masalah stunting harus diatasi agar Indonesia bisa menghadapi bonus demografi dengan tidak menciptakan lost generation atau generasi yang hilang," kata dia.
Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam mencegah bayi lahir stunting juga dengan menjaga asupan gizi ibu hamil.
Pasalnya, dalam 1.000 hari pertama kehidupan bayi, persoalan asupan gizi ibu hamil merupakan hal paling menentukan kualitas tumbuh kembang anak.
"Jadi 1.000 hari awal kehidupan adalah waktu yang perlu mendapatkan perhatian. Sekali anak itu lahir stunting, maka dia akan menjadi manusia Indonesia yang tidak produktif dan menjadi beban ke depannya," kata dia.
Oleh karena itu, Muhadjir berharap agar seluruh masyarakat dapat berperan aktif dalam memerangi stunting.
Selain pemerintah, masyarakat dan organisasi pegiat lingkungan juga diharapkan dapat terlibat agar angka stunting menurun.
"Sebab menurunnya angka stunting akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia ke depan," kata dia.