You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Sendangsari
Kalurahan Sendangsari

Kap. Pengasih, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1444 H

2 Riset Terbaru Obat untuk Covid-19, Salah Satunya Cegah Pembekuan Darah

16 September 2021 Dibaca 248 Kali

2 Riset Terbaru Obat untuk Covid-19, Salah Satunya Cegah Pembekuan Darah

KOMPAS.com - Artikel ini akan membahas ringkasan beberapa penelitian terbaru tentang obat yang digunakan untuk Covid-19.

Sebagai catatan, penelitian di bawah ini termasuk riset yang memerlukan studi lebih lanjut untuk menguatkan temuan dan yang belum disertifikasi peer-review atau belum ditinjau sejawat.

Perlu diketahui, hingga saat ini belum ada obat khusus untuk menangani Covid-19. Para dokter dan tenaga kesehatan menggunakan obat-obatan yang sudah ada untuk gejala yang dirasakan pasien.

Berikut ringkasannya seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (11/9/2021):

  1. Obat arthritis mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 berisiko tinggi

Pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, artinya bergejala berat, berisiko menjadi sakit kritis atau sekarat karena kondisinya.

Menurut penelitian terbaru, jika pasien yang ada di rumah sakit diberikan obat anti-inflamasi atau anti-radang anakinra, kondisi pasien jauh lebih baik dan mengurangi risiko kematian.

Anakinra, dijual dengan merek Kineret oleh Sobi Inc Swedia (SOBIV.ST), adalah obat biofarmasi yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis, sindrom periodik terkait cryopyrin, demam Mediterania familial, dan penyakit Still.

Ini adalah versi rekombinan dan sedikit modifikasi dari protein antagonis reseptor interleukin 1 manusia.

Penelitian

Dalam laporan penelitian yang terbit di Nature Medicine pada Jumat (3/9/2021) disebutkan bahwa para peneliti mencari pasien dengan tingkat protein darat tinggi yang disebut SuPAR untuk menguji obat anakinra.

Pasien Covid-19 dalam kondisi ini lebih mungkin membutuhkan bantuan pernapasan dari mesin seperti ventilator dan risiko kematian pun lebih tinggi.

Uji coba terhadap 594 pasien yang diberikan obat anakinra menunjukkan obat tersebut mampu menghalangi efek protein inflamasi IL-1-aplha dan IL-1-beta, dibanding pasien yang diberi obat plasebo.

Selain itu, risiko kematian pasien yang diberi anakinra 55 persen lebih rendah dan 80 persen lebih rendah untuk pasien yang paling sakit dalam percobaan.

"Manfaat klinis dengan perawatan anakinra sudah terlihat sejak hari ke-14. Ini penting secara klinis karena 14 hari pertama terinfeksi Covid-19 adalah periode di mana kondisi pasien bisa memburuk," kata penulis.

"Manfaat obat anakinra bertahan hingga hari ke-28."

Peneliti mencatat bahwa mengukur suPAR memungkinkan pendekatan pengobatan yang lebih personal.

Namun perlu diingat, pengujian obat ini bisa menjadi masalah karena tes tidak dilakukan di banyak rumah sakit. Oleh karena itu, masih perlu studi lebih lanjut untuk membuktikannya.

  1. Obat jantung dapat mencegah pembekuan darah akibat Covid-19

Data terbaru menunjukkan bahwa obat-obatan untuk mencegah pembekuan darah setelah prosedur operasi penyumbatan arteri jantung juga berguna untuk mencegah pembekuan darah pada pasien Covid-19.Virus corona SARS-CoV-2 diketahui memengaruhi gen yang mengontrol trombosit, fragmen dalam darah yang membentuk gumpalan.

Protein inflamasi yang dihasilkan oleh virus menyebabkan trombosit menjadi "hiperreaktif" dan membentuk gumpalan lebih mudah dan lebih sering.

Dalam percobaan tabung reaksi yang dijelaskan pada hari Rabu (8/9/2021) di Science Advances, para peneliti menemukan bahwa obat antikoagulan (golongan obat untuk menghambat pembekuan darah) yang diberikan setelah prosedur operasi stenting koroner (prosedur membuka pembuluh darah arteri koroner yang tersumbat, red) dapat menjaga trombosit pasien Covid-19 tidak menjadi terlalu aktif dengan memblokir protein P2Y12 di permukaannya.

Contoh obat antikoagulen seperti clopidogrel, dijual dengan merek Plavix oleh Bristol Myers Squibb (BMY.N) dan Sanofi (SASY.PA). Juga ada ticagrelor, dijual dengan nama Brilinta oleh AstraZeneca (AZN.L).

Para penulis mengatakan bahwa perlu studi tambahan untuk mengkonfirmasi temuan mereka.

"Inhibitor P2Y12 ini mungkin mewakili terapi yang sangat menarik untuk mengurangi risiko pembekuan darah terkait peradangan pada pasien Covid-19," kata para penulis.

https://www.google.co.id/amp/s/amp.kompas.com/sains/read/2021/09/13/090808923/2-riset-terbaru-obat-untuk-covid-19-salah-satunya-cegah-pembekuan-darah

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp0 Rp3,313,004,291
0%
Belanja
Rp0 Rp3,552,485,925
0%
Pembiayaan
Rp0 Rp-439,481,634
0%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp0 Rp131,010,000
0%
Hasil Aset Desa
Rp0 Rp38,800,000
0%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp0 Rp40,000,000
0%
Dana Desa
Rp0 Rp2,018,983,000
0%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp0 Rp179,405,424
0%
Alokasi Dana Desa
Rp0 Rp866,605,867
0%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp0 Rp1,000,000
0%
Koreksi Kesalahan Belanja Tahun-tahun Sebelumnya
Rp0 Rp100,000
0%
Bunga Bank
Rp0 Rp3,000,000
0%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp0 Rp34,100,000
0%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp0 Rp1,547,415,073
0%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp0 Rp1,461,300,604
0%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp0 Rp266,233,498
0%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp0 Rp124,386,750
0%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp0 Rp153,150,000
0%