KULONPROGO, KRJOGJA.com – Pembentukan Badan Promosi Pariwisata Kulonprogo sebenarnya sudah dirancang, tapi karena saat itu belum dibutuhkan maka tidak ditindaklanjuti. Setelah Yogyakarta International Airport (YIA) beroperasi dan Candi Borobudur ditetapkan sebagai destinasi wisata super prioritas, memaksa kita membentuk Badan Promosi Pariwisata.
“Targetnya pertengahan Januari Badan Promosi Pariwisata Kulonprogo dikukuhkan sehingga bisa segera bekerja dan bersama-sama Dinspar melaksanakan program,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) setempat Joko Mursito SSn saat menghadiri audiensi Pengurus Badan Promosi Pariwisata setempat dengan Bupati Kulonprogo Drs Sutedjo di Ruang Menoreh, Kompleks Kantor Bupati, Selasa (4/1/2021).
Nampak hadir Wabup Fajar Gegana dan Asisten Perekonomian Pembangunan dan SDA Setda Kulonprogo Bambang Tribudi Harsono.
Sementara Wabup Fajar Gegana menegaskan, visi misi Dispar menjadi dasar program kerja Badan Promosi Pariwisata Kulonprogo. Apalagi visi misi Dispar sungguh luar biasa yang bisa ditindaklanjuti Badan Promosi Pariwisata untuk menciptakan pariwisata sebagai icon dan jati diri.
“Saya berharap badan promosi ini dapat memajukan sektor pariwisata, di era digitalisasi saya mohon agar informasi yang disampaikan mudah dipahami dan ada nilai-nilai yang ditonjolkan. Mudah-mudahan badan ini dapat melengkapi program-program Dispar dan SDM di Kulonprogo meningkat,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Bupati Sutedjo. “Saya berharap Badan Promosi Pariwisata dapat mengelola program-program yang visioner. Saya yakin Badan Promosi mampu memberikan kontribusi maksimal dalam mempromosikan wisata Kulonprogo baik di tingkat Nasional maupun internasional,” tuturnya.
Badan Promosi Pariwisata mulai dibentuk 12 November 2021 menindaklanjuti UU Pariwisata Nomer 10/ 2009 tentang Kepariwisataan.
Ketua Badan Promosi Pariwisata setempat, Ridho dalam kesempatan tersebut minta arahan bupati dan jajarannya. “Kami sowan untuk meminta arahan bapak agar kami dapat bekerja dengan baik,” ujarnya. (Rul)