Sendangsari (27/04/2021) Kelompok Kerja Masyarakat Sendangsari akan melaksanakan Program KTD STBM Plus dari Kementerian Kesehatan. Kelompok Kerja Masyarakat ini telah terbentuk pada bulan Maret 2021 dengan proses rembug warga untuk menentukan kepengurusannya. Langkah awal dari pengurus adalah menyusun Rencana Kerja Masyarakat (RKM) dengan mengawali survei calon penerima intervensi. Di Kalurahan Sendangsari data stunting ada 21 balita stunting. Dari ke 21 Balita tersebut akan dilaksanakan penentuan bantuan sesuai intervensi yang terbanyak dan pertimbangan orang tua atau keluarga. Program yang bersember dari Kementerian Kesehatan ini akan melaksankan kegiatan kegiatan bantuan fisik sebesar minimal 65 %, 30% untuk tenaga kerja, dan 5 % untuk operasional.
Tujuan penyelenggaraan Program Intervensi Kesehatan Lingkungan Dalam Penanganan Stunting Melalui Peningkatan Kualitas Sanitasi Lingkungan adalah:1.Memfasilitasi perubahan perilaku masyarakat yang lebih baik melalui peningkatan kualitas akses sarana sanitasi (jamban yang memenuhi syarat serta sarana cuci tangan pakai sabun) yang terjangkau dan yang berkelanjutan bagi masyarakat miskin di desa STBM stunting yang belum memiliki akses sanitasi yang layak; 2.Meningkatkan pendapatan keluarga melalui keterlibatan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam pelaksanaan pembangunan sarana sanitasi jamban yang layak kesehatan.
Sasaran dari program ini adalah Warga Miskin dan keluarga yang memiliki balita stunting. Sedangkan jumlah intervensi yang akan dilaksanakan antara lain pembangunan jamban, SPAL, tempat cuci bahan makanan, tempat sampah terpisah organik dan anorganik, ventilasi udara dan pencahayaan dalam rumah.
Pada saat ini KKM Sendangsari baru melaksanakan survei lapangan dari data stunting di Kalurahan Sendangsari yang akan mendapat intervensi tersebut. Pelaksanaan survei baru 4 Padukuhan, diawali dari Padukuhan Serang, Paingan, Klegen, dan Kroco hari ini Selasa, 27 April 2021.
