Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya Persatuan Bangsa-Bangsa
Hari ini 74 tahun lalu, tepatnya 24 Oktober 1945, Persatuan Bangsa-Bangsa ( PBB) resmi terbentuk.
PBB menjadi organisasi internasional kedua yang didirikan pada abad 20 dengan cakupan dan keanggotaan dari seluruh negara di dunia.
Organisasi ini menggantikan Liga Bangsa-Bangsa yang telah dibubarkan pada tahun 1946.
Dikutip dari History, PBB lahir sebagai salah satu cara untuk menengahi konflik internasional dan menegosiasikan perdamaian.
Perang Dunia II menjadi dorongan nyata bagi Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet untuk mulai merumuskan Deklarasi PBB.
Deklarasi tersebut ditandatangani oleh 26 negara pada Januari 1942.
Prinsip-prinsip Piagam PBB pertama kali dirumuskan pada Konferensi San Fransisco yang diselenggarakan pada 25 April 1945.
Konferensi ini dipimpin oleh Presiden Franklin Roosevelt, PM Soviet Joseph Stalin, dan PM Inggris Winston Churchill.
Perwakilan dari 50 negara juga hadir dalam konferensi tersebut.
Mereka adalah 9 negara Eropa kontinental, 21 negara Republik Amerika Utara, Tengah, dan Selatan, 7 negara Timur Tengah, 5 negara Persemakmuran Inggris, dan 2 negara Republik Soviet (selain Uni Soviet itu sendiri).
Sementara itu, terdapat juga perwakilan 2 negara Asia Timur dan 3 negara Afrika.
Konferensi ini menetapkan struktur untuk sebuah organisasi internasional baru, dengan tujuan utama yaitu: "Menyelamatkan generasi masa depan dari bayang-bayang perang, menegaskan kembali keyakinan pada hak asasi manusia yang mendasar, menetapkan kondisi di mana keadilan dan penghormatan terhadap kewajiban yang muncul dari perjanjian dan sumber hukum internasional lainnya dapat dipertahankan, serta untuk mempromosikan kemajuan sosial dan standar kehidupan yang lebih baik dalam kebebasan yang lebih besar."
Selain menjaga perdamaian dan keamanan, tujuan penting PBB lainnya adalah menghormati prinsip-prinsip persamaan hak dan penentuan nasib sendiri rakyat.
PBB juga bertujuan untuk menjalin kerja sama internasional dalam menyelesaikan masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan di seluruh dunia.
Berkantor pusat di New York City, PBB juga memiliki kantor regional di Geneva, Wina, dan Nairobi. Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Indonesia Akui Hasil Referendum Timor Timur PBB sendiri memiliki enam bahasa resmi, yaitu Arab, China, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol.
Dikutip dari Britannica, ketegangan Perang Dingin antara Amerika dan Uni Soviet sangat memengaruhi fungsi keamanan PBB selama 45 tahun pertama.
Organisasi ini banyak menghadapi isu-isu politik, ekonomi, dan sosial yang mengingkat sebagai imbas dari dekolonialisasi pasca-Perang Dunia II di Afrika, Asia, dan Timur Tengah.
Setalah Perang Dingin berakhir pada tahun 1991, membawa perhatian baru bagi PBB.
Di tengah iklim geopolitik yang tak menentu, PBB menghadapi tantangan baru terutama di bidang resolusi konflik dan bantuan kemanusiaan.
Pada abad 21, PBB berjuang untuk mengatasi krisis kemanusiaan akibat perang saudara dan arus pengungsi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tak hanya itu, kematian yang sebabkan oleh AIDS, gangguan keuangan global, dan terorisme internasional juga menjadi PR besar bagi PBB di abad ini.
Hingga saat ini, tercatat ada 193 negara anggota PBB. Sudan menjadi negara terakhir yang terdafatar sebabagai anggota PBB sejak 2011 lalu.
Indonesia sendiri telah menjadi anggota PBB sebagai negara ke-60. Meski sempat keluar pada 1965 sebagai bentuk protes atas terplihnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia kembali menjadi anggota PBB pada tahun 1966.
Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
 Sumber
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin