Kenali Kandungan Nutrisi dan Manfaat Singkong untuk Tubuh

05 November 2019
Dibaca 4.196 Kali

Salah satu sumber karbohidrat yang banyak disukai orang adalah singkong. Meski ada banyak manfaat singkong untuk tubuh, tetapi makan singkong tidak bisa sembarangan.

Kandungan sianida pada singkong sangat berbahaya jika tertelan. Salah mengolahnya, ada kemungkinan seseorang mengalami keracunan.

Sekitar 80 negara tropis, warganya terbiasa makan singkong. Salah satu faktornya tentu saja karena tanaman singkong mudah tumbuh meskipun saat cuaca kemarau sekalipun.

Singkong memiliki nutrisi utama berupa karbohidrat. Itulah mengapa banyak orang yang makan singkong sebagai menu utama mereka, tidak melulu nasi. Sebanyak 98% kandungan singkong adalah karbohidrat, sisanya baru protein dan lemak.

Pengolahannya pun beragam dan berbeda-beda di setiap negara. Selain dimakan langsung, singkong juga bisa menjadi bahan tepung tapioka untuk mengolah makanan lainnya.

Kelebihan lain dari singkong adalah gluten-free, grain-free, dan juga nut-free. Dalam setiap 100 gram singkong, terdapat 112 kalori. Tak hanya itu, singkong juga mengandung vitamin dan mineral.

Singkong yang telah direbus juga mengandung zat besi, vitamin C, dan niacin. Hal yang terpenting adalah jangan pernah mengonsumsi singkong mentah karena masih mengandung racun.

Manfaat singkong untuk kesehatan

Selain memenuhi kebutuhan karbohidrat, singkong juga kaya akan serat. Beberapa manfaat singkong untuk kesehatan tubuh adalah:

Tinggi serat

Manfaat singkong yang pertama adalah untuk pencernaan karena tingginya serat di dalamnya. Serat ini sangat bermanfaat untuk bakteri baik dalam pencernaan sehingga menekan risiko terjadinya peradangan.

Tak hanya itu, serat dalam singkong juga baik untuk metabolisme tubuh seseorang. Bahkan, singkong bisa mengurangi risiko terjadinya obesitas dan diabetes tipe 2.

Menurunkan risiko penyakit

Masih seputar hubungan antara singkong dan penyakit, diyakini bahwa kandungan nutrisi dalam singkong dapat menurunkan risiko beberapa penyakit tertentu.

Penyakit tersebut adalah arthritis, kanker, diare, ketidaksuburan, infeksi kulit, hingga masalah rambut seperti kerontokan rambut dan ketombe.

Namun khusus untuk kanker, penelitian seputar hal itu masih terus dikembangkan karena belum ada bukti secara ilmiah.

Efek samping singkong

Meskipun manfaat singkong dapat memenuhi nutrisi dan baik untuk pencernaan, perlu diingat bahwa singkong juga bisa beracun. Kandungan sianida di dalamnya bisa menyebabkan seseorang mengalami mual, sakit kepala, sulit bernapas, kebingungan, hingga hilang kesadaran.

Hal ini bisa saja terjadi ketika singkong tidak diolah dengan tepat atau bahkan dimakan dalam kondisi mentah. Risiko mengalami keracunan bisa semakin besar apabila yang mengonsumsi adalah anak kecil.

Tak hanya itu, singkong juga bisa berpengaruh pada fungsi tiroid terutama bagi ibu hamil. Ada yang menyebut bahwa makan singkong berlebihan dapat menyebabkan hipotiroidisme.

Bahkan hal ini juga masih berlaku ketika ibu hamil telah berada di fase menyusui. Kandungan fitoestrogen dalam singkong bisa saja terserap ke ASI dan berpengaruh pada fungsi tiroid bayi.

Cara mengolah singkong yang aman

Untuk memastikan mendapatkan manfaat singkong dan nutrisi yang tepat serta tidak keracunan, penting untuk tahu bagaimana mengolah singkong yang aman. Agar aman dikonsumsi, beberapa cara mengolah singkong adalah:

Dikupas

Pastikan sudah mengupas bagian akar singkong. Bagian ini memiliki konsentrasi sianida paling tinggi. Direndam Merendam singkong dalam air selama 4-5 hari sebelum memasaknya juga bisa mengurangi risiko keracunan substansi berbahaya

Dimasak

Mengolah singkong yang paling aman adalah dengan memasaknya. Proses memasak ini harus benar-benar menyeluruh sehingga seluruh bagiannya matang sempurna.

Padukan dengan protein

Anda juga bisa memadukan singkong dengan protein lainnya. Tak hanya menjadi sajian yang lezat, protein juga bisa menghilangkan kandungan sianida yang beracun.

Cara di atas juga tetap harus dilakukan meskipun yang diolah adalah singkong yang telah dibekukan dalam freezer. Singkong yang aman langsung dikonsumsi adalah jenis tepung singkong karena sudah melewati proses panjang sebelumnya.

Ketika membeli singkong, coba periksa juga warna bagian akarnya. Idealnya, warnanya adalah putih seperti salju dan beraroma segar. Namun jika aromanya tidak sedap dan bagian akarnya sudah benyek, sebaiknya hindari membelinya.

Makan singkong memang bermanfaat bagi tubuh, namun ingat untuk tetap bijak dan tahu betul cara mengolahnya. Selain singkong, ada banyak alternatif lain yang bisa jadi sumber karbohidrat.

 Sumber : Kompas.com