Membandingkan Desa Lerep dengan Desa Sendangsari

10 Desember 2019
Dibaca 363 Kali

Sendangsari – Desa Sendangsari mengadakan Studi Banding ke Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Acara ini dalam rangka Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa dan BPD Desa Sendangsari.

Acara tersebut di laksanakan pada Minggu (8/12). Setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam rombongan tiba di Desa Lerep Pukul 10.00. Rombongan Studi Banding Desa Sendangsari di sambut oleh Kepala Desa Lerep beserta Perangkat Desa.

Dalam Sambutannya Kepala Desa Sendangsari, Suhardi menyampaikan maksud dan tujuan Studi Banding Desa Sendangsari di Desa Lerep. Studi banding ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan di Desa Sendangsari kedepannya untuk menjadi lebih baik.

Sumariyadi,  Kepala Desa Lerep mengucapkan terima kasih kepada Desa Sendangsari yang telah bersedia berkunjung di Desa Lerep. Dalam pemaparannya Sumariyadi menjelaskan tentang Desa Wisata Lerep serta Inovasi – inovasi yang telah diterapkan sehingga menjadi Juara Nasional “Desa Sadar Jaminan Sosial” Tahun 2018. Inovasi lainnya adalah Bank Sampah, Lokalisasi Sapi Perah, Pasar Jajanan Desa, Home stay dan masih banyak lagi.  Selain itu dijelaskan juga bagaimana peran Masyarakat Desa Lerep melaui POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) dan  BUMDes Desa Lerep yang menjadi motor mesin ekonomi desa dalam mengelola wisata agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Kepala Desa Lerep menjelaskan Sebagian besar Desa Lerep wilayah merupakan daerah perbukitan dengan permukiman tertinggi adalah Dusun Indrokilo dengan ketinggian ± 700 m di atas permukaan air laut dan permukiman terendah adalah Lingkungan Mapagan dengan ketinggian ± 300 m di atas permukaan air laut . Dengan topografi dataran tinggi, desa wisata lerep memiliki pesona keindahan yang luar biasa. Pemandangan gunung ungaran terhampar jelas dari wilayah ini, lebatnya pepohonan menjadikan wilayah lerep memiliki persediaan oksigen yang berlimpah sehingga udaranya pun terasa sejuk.

Desa wisata Lerep termasuk desa yang luas dengan potensi daerah yang besar dibandingkan dengan desa-desa lain di sekitarnya. Desa wisata Lerep memiliki luas + 682 ha, terdiri atas 64 Rukun Tetangga (RT), 10 Rukun Warga (RW) serta delapan dusun. Selain memiliki wilayah yang luas, desa ini juga memiliki potensi alam yang melimpah. Potensi alam yang ada di Desa Lerep diantaranya curug, hamparan sawah yang luas, pemandangan alam yang indah serta keanekaragaman hayati yang melimpah. mempunyai potensi seni budaya berupa:

  1. Iriban

Merupakan tradisi selamatan yang dilakukan waktu akan tanam padi, dilaksanakan di pinggir desa atau di dekat sumber air. Tradisi ini sangat unik di mana para penduduk desa membawa ayam yang nantinya di potong di dekat sumber air dimana ayam ini akan di bakar dan jeroannya di masukan di dalam bumbung bambu yang nantinya di bakar sampai matang. Setelah matang ayam dan jeroan ini di potong-potong di campur dengan sambal kelapa dan beberapa daun-daunan seperti daun kopi muda, di campur menjadi satu. Setelah itu di makan dengan menggunakan nasi yang telah mereka siapkan dari rumah masing-masing dan tempat makanpun juga unik, dari daun anggrek. Mereka melakukan selamatan berharap hasil panen kedepannya dapat menghasilkan panen yang baik dan bisa di pakai untuk kehidupan mereka sehari-hari.

  1. Sadranan

Sadranan merupakan tradisi dilakukan sebelum menghadapi bulan puasa. Mereka membawa makanan untuk di makan bersama-sama di dekat makam kampung, sebelum kegiatan ini di lakukan biasanya di lakukan doa yang di pimpin oleh para sesepuh dusun. Ini dilakukan agar dalam menghadapi puasa mendapatkan berkah dan arwah para leluhur di terima disisi yang maha kuasa.

  1. Sunat Manten

Sunat manten yaitu bilamana seorang anak laki-laki yang mau disunat, anak ini akan diarak keliling desa dengan naik kuda di iringi dengan tatabuhan rebana atau drumband yang diikuti oleh para warga desa. Sepanjang jalan desa ini mereka akan malantunkan lagu yang intinya minta keselamatan anak ini serta keselamatan desa umumnya yang biasanya di pimpin oleh sesepuh desa sebelum acara ini di mulai.

Banyak potensi wisata alam yang dimiliki oleh Desa Lerep antara lain berupa Embung Sembligo, Curug Indrokilo, dan dua curug di Dusun Kalisidi yaitu Curug Benowo dan Curug Lawe.

Melihat potensi alam yang sangat melimpah pemerintah Desa Lerep dimotori oleh Kepala Desa maka mereka berbenah untuk memanfaatkan kesempatan untuk bisa menggerakkan peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor wisata yang ada.

Hal tersebut sangatlah berbanding lurus dengan apa yang dicantumkan dalam Visi Misi dan RPJMDes Lerep. Dengan jumlah penduduk -+ 9882 Jiwa membuat Desa Lerep banyak memiliki Potensi Sumber Daya Manusia yang unggul dan kreatif serta didukung oleh kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan peningkatan perekonomian masyarakat.

Sumariyadi menutup pemaparan dengan berpesan bahwasannya Tuhan menciptakan wilayah ini tidak dengan kondisi yang semuanya sama, sehingga kita sebagai makhluk ciptaan wajib menjaga dan berinovasi memilih dan memilah untuk dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sesuai dengan potensi yang dimiliki wilayah masing-masing.

Dengan kunjungan Studi Banding ini Kepala Desa Sendangsari berharap dapat menerapkan ilmu yang didapat dan mengadopsi hal-hal yang sekiranya dapat diimplementasikan untuk memunculkan potensi meningkatan kualitas hidup yang lebih baik untuk masyarakat di Desa Sendangsari.