Gerakan Percepatan Tanam Padi Mendukung UPSUS PAJALE
Senin, 02 Desember 2019. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo melalui Bidang Tanaman Pangan melaksanakan Gerakan Percepatan Tanam Padi dalam rangka mendukung UPSUS Pajale (Â Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai ) di Bulak KT. Makaryo, Bantarjo, Banguncipto, Sentolo. Kegiatan tersebut dihadiri 120 orang yang terdiri antara lain : Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY dan jajarannya, Kepala BPTP DIY, Kepala Balai Karantina Rutan Klas 2 DIY, Kepala UPT Balai Proteksi Tanaman Pangan DIY, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Kepala Dinas PUPKP Kulon Progo, Kodim 0731 Kulon Progo, POPT, RPT Binangun, Camat Sentolo, Koramil, Polsek, BPP Sentolo, Kades Banguncipto, Pengurus dan Anggota Kelompok tani Makaryo.
Ketua Kelompok tani Makarto, Estu Giyana menyampaikan bahwa luas lahan di KT Makaryo seluas 28 Ha, terbagi sebagian masuk dalam Golongan I dan sebagian lagi Golongan II. Untuk percepatan tanam ini lahan berada di daerah irigasi Golongan II.
Sementara itu dalam sambutannya Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIYÂ yang diwakili oleh Kabid Tanaman Pangan Ir. Yektining Rahajeng, MP. Menyampaikan ucapan terima kasih atas pelaksanaan percepatan tanam ini. Selain itu, dengan banyaknya bantuan alsintan dari pemerintah diharapkan begitu air dirasa cukup segera lakukan olah tanah dengan alsintan yang ada. Bu Ning, begitu beliau akrab disapa juga berpesan kepada kelompok tani untuk menjaga saluran-saluran air irigasi untuk tetap bersih sehingga air dapat mengalir dengan lancar.
Sedangkan dalam sambutannya Kepala BPTP DIY Dr. Soeharsono, S.Pt, M.Si, mengatakan, Kegiatan gerakan tanam ini merupakan kegiatan awal, dimana akan diikuti oleh kegiatan-kegiatan selanjutnya sampai 3 bulan kedepan (panen). Dengan kondisi irigasi yang ada saat ini sebenarnya petani dipaksa menerapkan salah satu invasi teknologi, yaitu tanam macak-macak. Perlu diketahui bahwa tanaman padi bukan tanaman air, tetapi tanaman yang membutuhkan banyak air. Lebih lanjut disampaikan bahwa irigasi atau air sebenarnya tidak hanya dari atas, tetapi dibawahpun ada air, sehingga pompa-pompa air bantuan dapat dimanfaatkan. Harapannya kegiatan pertanian tidak hanya menjadi kegiatan bapak atau ibu, tetapi merupakan kegiatan keluarga termasuk anak-anaknya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Ir. Muh Aris Nugroho, MMA mengatakan bahwa target luas tanam tahun ini di Kabupaten Kulon Progo seluas 19.000 hektar, sedangkan sampai dengan Nopember 2019 luas tambah tanam baru mencapai 15.340 hektar. Harapannya pada bulan Desember ini dari golongan II yaitu Sentolo, Wates, Temon dan Panjatan seluas 4.150 hektar dapat realisasi tanam.
Saat ini irigasi kalibawang belum dapat mengalir secara maksimal dari kapasitas 7 M3/detik baru dapat mengalir sekitar 5 m3/detik. Untuk Operator traktor yang membutuhkan BBM bersubsidi saat ini dapat menggunaka aplikasi taniKU melalui Android, sehingga operator ke Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten kulon Progo tinggal mengambil surat rekomendasinya. Dalam diskusi yang dipandu Kepala Dinas, anggota kelompok terdapat penawaran menarik dari Kepala BPTP DIY terkait kerjasama penangkar benih kedelai dan juga pemanfaatan alsintan (Combain Harvester).
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin