Gelar Budaya Tradisional Ngombekke Jaran di Gegunung
Banyak keragaman upacara adat yang ada di Desa Sendangsari. Salah satunya adalah Upacara Adat Ngombekke Jaran yang dilaksanakan Sabtu, 8 Juni 2019 di Pedukuhan Gegunung. Upacara adat yang sudah menjadi tradisi turun temurun dari sesepuh Jatilan Mega Mendung ini dilaksanakan apabila kesenian jatilan akan ditampilkan.
Tradisi ngombekke jaran ini dilaksanakan di sumber air yang dianggap keramat oleh tokoh budaya setempat yaitu Sumur Gayam. Disebut sumur Gayam karena dulunya ada pohon gayam di atasnya yang ditunggui oleh Ki Gandrung Barung.
Upacara dimulai dengan iringan bregodo yang membawa srono berupa tumpeng hasil bumi, tumpeng nasi, ingkung, pisang raja, dan sesaji yang digunakan untuk nembung kepada penunggu Sumur Gayam. Yang unik dari tumpeng tersebut adanya tambahan ketupat dan uang sebagai simbol lebaran.
Selesai ngombekke jaran, srono beserta barisan bregodo yang diiringi oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo, Kecamatan beserta unsur forkompinca, Kepala Desa Sendangsari beserta Perangkat Desa serta seniman di kirab sampai lokasi pentas jatilan. Sebelum pementasan jatilan pong gling diadakan ceremonial dan perebutan tumpeng.
Kegiatan tradisi ini direncanakan akan menjadi agenda rutin tahunan setiap tahun di bulan syawal sehingga dapat melestarikan budaya peninggalan nenek moyang, untuk pembelajaran kaum muda, serta sebagai wisata budaya atau religi.
"Kami rencanakan kegiatan ini menjadi agenda rutin setiap awal syawal, selain untuk nguri uri budaya kita harapkan upacara adat ini bisa menjadi tontonan bagi pemudik dan wisatawan" jelas Surip ketua Panitia. "Jatilan sendiri akan kita pentaskan selama 4 hari berturut turut" tambahnya.(red: ye-a)
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin