Musim Kemarau Sampai Akhir November, Warga Diimbau Menghemat Air
Wates,(kulonprogo.sorot.co)--Jumlah warga Kulon Progo yang kesulitan mendapatkan air bersih dampak kemarau panjang terus bertambah. Pasalnya, berdasarkan prakiraan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, musim kemarau bakal berakhir pada akhir November mendatang.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Suhardiyana mengatakan, jumlah warga yang terdampak kekeringan saat ini sebanyak 7.846 jiwa. Mereka tersebar di 101 pedukuhan di 26 desa wilayah Kecamatan Pengasih, Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Nanggulan dan Girimulyo.
Buntut dari hal ini ialah makin banyaknya permintaan dropping air bersih. Hal ini dikarenakan sejumlah sumber air yang diandalkan oleh warga semakin menyusut.
 "Sumber air makin berkurang debitnya, sementara permintaan terus bertambah," kata dia, Jumat (13/09/2019).
 Namun demikian bukan berarti warga terdampak krisis air tidak mendapat bantuan sama sekali. Sejak beberapa pekan terakhir, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kulon Progo sudah menerjunkan satu unit armada truk pengangkut tangki air untuk menyasar sejumlah lokasi kekeringan.Â
Anggota Tagana Kulon Progo, Miskijo mengatakan, pihaknya melakukan dropping air sebanyak 5 tangki per harinya. Namun begitu, bila permintaan terus bertambah, maka jumlah armada truk tangki untuk dropping bakal ditambah.
 "Bantuan tangki air yang diperoleh Kulon Progo meliputi APBD DIY sebanyak 175 tanki dan APBN 5 tangki. Selain pemerintah, bantuan juga berdatangan dari sejumlah pihak swasta. Kami juga melakukan sosialisasi tentang pentingnya menghemat air sebagai upaya mengantisipasi krisis air bersih," katanya.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin