Sendangsari-Kamis (18-02-2021). Pamong Kalurahan Sendangsari yang diwakili oleh Dukuh mengikuti Sosialisasi Dampak Kependudukan. Sosialisasi yang di selenggarakan oleh BKKBN melalui PLKB Kapanewon Pengasih dilaksanakan Rabu, 17 Februari 2021 di RM Sehati, Pengasih.
Dibuka oleh Panewu Pengasih yang menyampaikan selamat datang kepada peserta yang berasal dari 7 Kalurahan di Kapanewon Pengasih. Sosialisasi diawali dengan penyampaian 10 Perubahan BKKBN oleh PLKB Kapanewon Pengasih, Ir. Hj. Sudarmi, yaitu :
- perubahan logo
- perubahan tag line yang semula 2 anak cukup menjadi berencana itu keren, 2 anak lebih sehat
- program, yang awalnya KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga) menjadi bangga kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana)
- Mars KB, dengan arrangement baru yang lebih halus (dengan lirik yang sama)
- Kampung Keluarga Berencana menjadi Kampung Keluarga Berkualitas
- Batik yang dulunya bebas sekarang menggunakan batik bangga kencana
- Tugas PKB yang awalnya hanya menyuluh sekarang juga turut serta membantu distribusi alat atau obat KB
- Pil KB, adanya Pil untuk menyusui
- Suntik KB, siklus haid tetap berjalan
- Susuk KB, hanya 1 batang
Selanjutnya disampaikan materi inti Dampak Kependudukan. Kondisi kependudukan dunia dan daya dukung bumi di tahun 2010 (7 Milyar), SDA sebanyak 1,5 bumi. Jika jumlah penduduk semakin bertambah dengan scenario sedang maka diperkirakan di tahun 2050 SDA sebanyak 3 bumi. Tetapi apabila diterapkan scenario penurunan fertilitas yang cepat sejak tahun 2010 maka pada tahun 2050 SDA hanya sebanyak 1 bumi saja.
Penduduk, daya dukung dan daya tampung lingkungan sangat berhubungan erat. Banyaknya penduduk akan berdampak negative pada lingkungan, diantaranya kawasan kumuh, pencemaran tanah, air dan udara serta lekat dengan permasalahan hankam.
Dari tantangan kependudukan ini BKKBN akan melaksanakan Pendataan Keluarga. Pendataan direncanakan bulan Maret-Mei oleh Kader pendata dengan metode aplikasi (Smartphone) atau metode form. Aspek-aspek yang akan di data berupa kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga. Sehingga akan di dapat (target) indeks pembangunan keluarga. Selain itu bagi keluarga yang memiliki ibu hamil pertama dan ibu yang memiliki balita akan ditambah dengan pendataan rawan stunting.
Sebagai persiapan, dukuh dan kader sebagai mitra diharapkan mulai membuat sketsa dan mengumpulkan KK untuk pendataan tersebut. (Red : ye_a).
