Covid-19 Hambat Pertumbuhan Ekonomi Kulonprogo

08 Maret 2021
Super Admin
Dibaca 255 Kali
Covid-19 Hambat Pertumbuhan Ekonomi Kulonprogo

Kabid Informasi, Komunikasi Publik dan Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kulonprogo, Bambang Susilo menegaskan, pada 2020 laju pertumbuhan ekonomi (LPE) di kabupaten ini mengalami minus 4,06 persen, karena pandemi Covid-19 serta tidak adannya proyek nasional dengan dana besar yang masuk Kulonprogo.

“Turunnya sektor konstruksi dan pertambangan akibat banyak pembangunan ditunda dan dibatalkan akibat refocusing, dana dialihkan untuk penanganan Covid-19 semakin menambah turunnya laju pertumbuhan ekonomi kita,” kata Bambang, Minggu (7/3).

Sektor konstruksi juga dipengaruhi berhentinya proyek pembangunan Yogyakarta International Airport/ YIA sejak 2020. Padahal 2019, nilai investasi yang masuk YIA mencapai Rp 7 triliun tapi pada awal 2020 sudah selesai dan tidak ada investasi masuk, sehingga tidak mampu mendongkrak LPE di Kulonprogo.

LPE yang mengalami penurunan, sektor konstruksi minus 18,44 persen, pertambangan dan galian minus 8,56 persen, sektor penyediaan akomodasi dan makanan minuman minus 5,13 persen, sektor jasa keuangan dan asuransi minus 4,88 persen serta industri pengolahan minus 3,55 persen.

Diungkapkan, 2019, LPE di Kulonprogo mencapai 13,83 persen tapi pada 2020 turun jadi minus 4,06 persen. Masuknya investasi dengan adanya proyek nasional di Kulonprogo ikut mempengaruhi LPE. “Yang juga mengalami penurunan sektor penyediaan akomodasi dan transportasi karena banyak usaha perhotelan dan rumah makan omzetnya turun drastis. Bahkan Usaha Jasa Pariwisata (UJP) lumpuh karena tidak ada tamu,” ujarnya.

Sektor yang justru mengalami pertumbuhan pada 2020, yakni sektor informasi dan komunikasi naik 17,17 persen, sektor jasa kesehatan dan sosial naik 18,27 persen dan sektor real estate naik 4,65 persen.  “Sektor informasi dan komunikasi naik drastis karena setiap orang dituntut mengggunakan IT dan melakukan komunikasi, seiring kebijakan bekerja dari rumah dan sekolah secara daring, maka sektor ini menjadi sebuah kebutuhan pokok pada masa pandemi Covid-19,” ungkap Bambang.

Sementara itu Bupati Drs Sutedjo mengakui kesulitan menetapkan target pertumbuhan ekonomi dengan melihat kondisi ketidakpastian global, karena pandemi Covid-19. Saat ini ada pembangunan proyek strategis nasional jalur kereta api bandara dari Stasiun Kedundang sampai YIA. Proyek tersebut sudah berjalan dari 2020 hingga 2021. Kemudian pembangunan jalan tol Cilacap Jateng – YIA – Yogyakarta – Solo dimulai 2021. Pembangunan rest area Samudera Raksa di Kapanewon Kalibawang. (Rul)

Sumber : www.krjogja.com