Puasa Ramadhan Bagi Pasien Sindrom Metabolik Diabetes Mellitus (Rangkuman Seminar Gizi)

03 Mei 2021
Super Admin
Dibaca 235 Kali
Puasa Ramadhan Bagi Pasien Sindrom Metabolik Diabetes Mellitus (Rangkuman Seminar Gizi)

Sindrom metabolik adalah sekumpulan gejala tubuh yang dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiosaskuler/jantung bahkan kematian, sedangkan Diabetes mellitus (sekelompok gangguan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemi sebagai akibat gangguan sekresi insulin, aksi insulin atau keduanya).

Kaitannya dengan puasa Ramadhan, terdapat penelitian yang menjelaskan bahwa sebagian pasien diabetes merasa kuatir menjalankan puasa karena akan mempengaruhi kadar gula darah,  karena dampak perubahan waktu makan, jenis makanan, pengobatan dan gaya hidup sehari-hari selama bulan Ramadhan. Ditemukan banyak kasus hipoglikemia berat pada pasien diabetes yang menjalankan puasa Ramadhan sebagaimana penelitian yang telah dilakukan kepada 12.243 responden yang terdiri dari 1.070 responden menderita diabetes tipe 1 dan 11.173 responden dengan diabetes tipe 2. Namun kasus ini terjadi hanya sebatas pada pasien yang tidak merubah dosis injeksi insulinnya. Sebaliknya, dalam sebuah studi lain menjelaskan bahwa puasa Ramadhan tidak mempengaruhi kontrol gula darah, namun ada penurunan trigliserid dan peningkatan asam urat selama puasa.

Hasil riset diatas didukung oleh sebuah studi yang menjelaskan bahwa puasa Ramadhan aman bagi penderita diabetes tipe 1 yang umumnya adalah anak-anak, dengan catatan pasien dan keluarga pasien mendapatkan edukasi yang tepat dan rutin kontrol gula darah ke layanan kesehatan. Sebuah studi menjelaskan bahwa pasien diabetes yang mendapatkan terapi injeksi insulin dapat menjalankan puasa namun tetap rutin untuk mengontrol gula darah terlebih dahulu sebelum Ramadhan dan memantaunya selama Ramadhan.

Untuk pasien yang menggunakan obat oral maupun insulin perlu penyesuaian dosis selama puasa. Pasien dengan diabetes mellitus baik tipe 1 dan 2 dapat menjalankan puasa Ramadhan namun dengan tetap mengontrol gula darah, tetap konsumsi obat antidiabetes dan rutin cek kesehatan yang berkaitan dengan diabetes dengan penyesuaian dosis obat. Lebih baik disiapkan sejak sebelum puasa Ramadhan. Jika terjadi perubahan fisiologis seperti hipoglikemia berat, maka disarankan untuk tidak berpuasa. Peran tenaga kesehatan terkait edukasi pasien diabetes pra-Ramadhan sangat vital dalam mencegah komplikasi penyakit diabetes selama menjalankan puasa.

sumber: Dinkes.kulonprogo