Danarta Sendangsari Peringkat 2 Nasional Best Practise, Kampung Iklim
Sendangsari, Sugiyanto, SE, yang kini tengah menjabat sebagai Danarta Kalurahan Sendangsari Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, ternyata memiliki prestasi yang cukup membanggakan. Meski mewakili pribadi, namun Sugiyanto ini mampu meraih prestasi tingkat nasional, dan mampu membawa nama wilayah ke jenjang tingkat nasional, yakni Best Practise Kampung Iklim. Kampung Iklim sendiri merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup yang bekerjasama dengan pihak swasta.
Saat ditemui diruang kerjanya, di Komplek Balai Kalurahan Sendangsari pada Jumat (21/10) sempat berbagi pengalaman dari keberhasilannya mencapai tingkat nasional tersebut. Berawal dari mendaftar tatkala membaca sebuah pengumuman, Sugiyanto yang beralamat di Pedukuhan Kroco ini, mengirimkan profil pribadi secara online, dan kemudian mengikuti kelas Kampung Berseri Astra (KBA) dan dilanjutkan pada kelas Tunas KBA, yang terdiri dari Pendidikan, Lingkungan Hidup, Kewirausahaan, dan Kesehatan. Usai mengikuti dua tahapan tersebut, kemudian tidak ketinggalan, dirinya juga menjadi salah satu peserta lomba. Tak disangka, usai mengikuti pengiriman data administrasi yang syaratkan untuk lomba, ternyata Sugiyanto menjadi salah satu yang mendapat panggilan untuk melakukan interview. “awalnya saya juga tidak pernah menyangka akan mendapatkan peringkat nasional. Usai interview, kemudian Tim Juri melakukan kunjungan lapangan di Kroco. Terus selang beberapa waktu kemudian ternyata saya dinyatakan meraih peringkat dua nasional. Senang sih iya, tapi memang dengan keberhasilan ini kegiatan saya makin padat, ya intinya harus bisa dalam membagi waktu sebaik – baiknya,” papar Sugiyanto.
Selain itu ditambahkan juga, usai meraih prestasi tingkat nasional dirinya kemudian memiliki program unggulan berupa “Satu Dusun Satu Bank Sampah”, yang kini dijadikan salah satu program dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kulonprogo. “yang peringkat satu diraih peserta dari Kalimantan Selatan, dan piagam penghargaan juga baru saya dapatkan pada Mei 2022 lalu. Pada tahun ini tengah saya sosialisasikan Gerakan melestarikan budaya lokal ramah lingkungan, ya salah satunya packaging pengurangan limbah plastik,” tambahnya.
Sedangkan semenjak dirinya berhasil meraih peringkat dua nasional, sejumlah wilayah di Kabupaten Kulonprogo pun mulai mengikuti jejak Sugiyanto, dengan mendirikan bank sampah dan mengundang dirinya untuk memberikan penyuluhan serta pembinaan. Setidaknya terdapat 25 bank sampah se Kabupaten Kulonprogo sudah didirikannya, yang meliputi Kapanewon Pengasih, Wates, Galur, serta Kapanewon Samigaluh. “jadi perlu dikampanyekan untuk meningkatkan dan mempertahankan tutupan vegetasi, memanfaatkan energi baru terbarukan dan melakukan budidaya pertanian rendah emisi gas rumah kaca. Ya selama ini saya diundang oleh kelompok masyarakat maupun Pemkal. Dengan yang sekarang saya dapatkan ini, terus didorong sehingga perbaikan iklim dan keseimbangan alam bisa dicapai meski dengan pelan – pelan,” pungkas Sugiyanto
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin