Sosialisasi Pemantauan Pertumbuhan

20 Mei 2022
ern
Dibaca 125 Kali
Sosialisasi Pemantauan Pertumbuhan

Sendangsari (20/05/2022) UPTD Puskesmas Pengasih 1 mengadakan sosialisasi Pemantauan Pertumbuhan pada Rabu (18/05/2022). Acara yang berlangsung di Serang River View tersebut dihadiri kader posyandu padukuhan se Kalurahan Sendangsari.

Acara ini bertujuan agar kader posyandu dapat dengan sigap dan cepat bertindak jika terdapat masalah stunting pada balita.

Ibu Susan dari Puskesmas Pengasih 1 menyampaikan bahwa Kartu Menuju Sehat (KMS) balita sangat penting guna memantau tumbuh kembang anak. Jika KMS sebagai pemantau Berat Badan Balita, buku Antropometri yang wajib dimiliki posyandu berfungsi sebagai penentu status gizi Balita.

“KMS bukanlah penentu status gizi anak, namun KMS wajib dimiliki orangtua untuk dapat memantau pertumbuhan balita dengan memberi pesan “ Anak sehat  tambah umur tambah berat”.” Ucap Susan.

Dalam pemantauan tumbuh kembang anak, harus ada Kerjasama antara orangtua balita dengan POSYANDU. Perlu adanya kualitas POSYANDU agar system deteksi dini dapat terpantau baik, balita yang rajin ditimbang setiap bulannya sehingga penurunan berat badan bisa dipantau dan dapat langsung ditangani, serta petugas yang rajin melaksanakan tugasnya sehingga masalah bisa cepat teratasi.

Sebagai petugas juga jangan segan untuk memberikan sedikit pujian kepada ibu yang telah membawa  balitanya ke POSYANDU. Berikan saran untuk mempertahankan berat badan balita jika mengalami kenaikan, dan tetap memberikan makanan bergizi seimbang sesuai umurnya. Jika balita mengalami penurunan berat badan, tanyakan dan catat apakah terdapat keluhan seperti batuk, pilek, diare, panas,dll pada balitanya. Selain itu berikan nasehat kepada ibu balita untuk selalu memberikan makanan bergizi seimbang sesuai umur anak.

“jika balita BB nya turun, tanyakan kepada ibunya apakah si anak sedang sakit. Kemudian jangan lupa dicatat.” Imbuh Susan.

Dalam buku antropometri terdapat pedoman bagi petugas untuk menentukan status gizi balita. Pada buku tersebut terdapat cara menentukan apakah balita termasuk stunting atau tidak.

Selain pemaparan, acara juga diisi dengan praktek pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan balita  serta cara pencatatannya pada buku Antropometri oleh Ibu Susi.

Praktek ini bertujuan untuk memastikan jika pengukuran tinggi badan balita oleh petugas sudah tepat. Setelah mendapat angka hasil pengukuran, harus dipastikan juga pencatatan dalam buku Antropometri juga benar.

Dari hasil pencatatan di buku antropometri akan kita dapati hasil apakah balita termasuk sangat pendek, pendek, normal, atau tinggi. Juga akan terlihat apakah balita termasuk sangat kurus, kurus, normal, BB lebih, atau obesitas. Dengan demikian petugas dapat mengambil kesimpulan apakah balita termasuk sehat atau stunting.