You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Sendangsari
Kalurahan Sendangsari

Kap. Pengasih, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1444 H

Sosialisasi Pengelolaan Persampahan di DLH KP

ern 14 Juli 2022 Dibaca 104 Kali
Sosialisasi Pengelolaan Persampahan di DLH KP

Sendangsari- Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo mengadakan sosialisasi tentang pengelolaan sampah pada Selasa (5/7/2022) dengan bertempat di ruang rapat DLH KP.

Selain dari pegawai DLH dan relawan lingkungan Kulon Progo, acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Kalurahan Bumirejo Lendah dan Kalurahan Jatimulyo Nanggulan yang masing-masing mengirimkan  10 orang.

Sebagai narasumber sosialisasi, DLH mengutus Bapak Sugiyanto, S.E dari Bank Sampah Induk Dhuawar Sejahtera untuk berbagi ilmu. Selain merupakan relawan penggiat lingkungan, beliau juga menjabat sebagai Danarta Kalurahan Sendangsari.

Dalam sosialisasinya, Bapak Sugianto mengambil tema tentang cara pengelolaan sampah melalui Bank Sampah mengingat keberadaannya dinilai mampu mengurangi sampah ditingkat rumah tangga. Melalui bank sampah, sampah akan dipilah sehingga yang tersisa adalah sampah yang benar-benar tidak dapat didaur ulang lagi.

Hal-hal yang diperlukan dalam pendirian bank sampah antara lain: relawan sebagai pengelola, nama bank sampah yang akan didirikan, menentukan tempat kedudukan bank sampah, membuat AD/ART, menyiapkan buku administrasi, mencari pengepul, serta mempublikasikan bank sampah untuk memperoleh nasabah.

Sedangkan dalam mekanisme kerjanya, setiap nasabah bank sampah wajib memilah sampahnya sebelum disetorkan kepada bank sampah. Pengurus bank sampah kemudian akan menimbang dan mencatat jumlah sampah nasabah. Setelah seluruh sampah dari nasabah terkumpul, pengurus menghubungi pihak pengepul untuk mengangkut sampah serta mengurus pembayarannya.

Agar sukses dalam menjalankan bank sampah diperlukan beberapa kiat diantaranya sarana dan prasarana yang memadai, kualitas SDM (sumber daya manusia), publikasi yang intens/massif, adanya pengembangan inovasi, serta harus menjalin Kerjasama yang harmonis kepada mitra kerja bank sampah.

Sampai pada saat ini pertumbuhan bank sampah di Kulon Progo telah mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2021.

“dari data Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo ditahun dua ribu dua puluh satu ada sebanyak Sembilan puluh lima bank sampah, sedangkan ditahun dua ribu dua puluh dua ini telah meningkat menjadi seratus empat bank sampah yang tersebar diseluruh Kulon Progo.” Ungkap Sugiyanto.

“ seluruh bank sampah di Kulon Progo juga akan tergabung kedalam JPSM atau jejaring pengelola sampah mandiri. Karena salah satu fungsi dari JPSM adalah menumbuhkembangkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui prinsip reduce, reuse, recycle melalui bank sampah serta meningkatkan tata Kelola manajemen bank sampah secara berkesinambungan dan berwawasan lingkungan.”lanjutnya

Menanggapi pemaparan yang disampaikan, Bapak Supangat dari Jatimulyo menyampaikan permasalahan terkait sampah diwilayahnya.

Ia mengatakan kalau di sekitar tempat wisata sudah disediakan bak sampah pilah, namun kurang mendapat respon dari masyarakat. Masyarakat dan pengunjung wisata tampak cuek dan tidak mengindahkan larangan buang sampah sembarangan.

Menurut Sugiyanto, solusi dari masalah itu adalah dengan melibatkan pengunjung atau masyarakat dalam pengelolaan sampah. Dapat juga dengan membuat video tentang penanganan sampah yang kemudian dipublikasikan melalui media social seperti youtube, Instagram, dan lain-lain untuk menarik perhatian publik. Saat ini medsos sangat digemari oleh masyarakat.

Lain lagi dengan di Bumirejo, Lendah. Keberadaan sampah berupa diapers dan bangkai yang menumpuk di saluran air menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang terjadi disana.

Dalam menangani permasalahan seperti di Bumirejo, tidak dapat dilakukan sendiri. Harus bergerak berjamaah, melibatkan semua unsur masyarakat dari hulu ke hilir.

“dalam menangani masalah lingkungan sebaiknya kita melibatkan semua unsur dan lintas sectoral. Sampah diapers dapat berembug dengan Dinas Kesehatan yang kemudian melalui kader-kader Kesehatan dapat melakukan pemantauan dan mengedukasi masyarakat untuk mengurangi penggunaan diapers dan pembalut pabrikan. Penanganan bangkai dapat melalui Dinas Pertanian, KWT serta Kelompok tani.”kata Sugiyanto memberikan solusi.

Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama, masalah sampah juga harus diselesaikan bersama. Ketika semua mau bergerak pasti permasalahan lingkungan dapat teratasi.

Saat ini Bapak Sugiyanto telah memiliki akun youtube tentang kegiatan beliau dalam bidang lingkungan. Untuk menambah semangat, mohon dukungan melalui like dan subscribe pada channel youtube  "kang sugi dhuawar".

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp0 Rp3,313,004,291
0%
Belanja
Rp0 Rp3,552,485,925
0%
Pembiayaan
Rp0 Rp-439,481,634
0%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp0 Rp131,010,000
0%
Hasil Aset Desa
Rp0 Rp38,800,000
0%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp0 Rp40,000,000
0%
Dana Desa
Rp0 Rp2,018,983,000
0%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp0 Rp179,405,424
0%
Alokasi Dana Desa
Rp0 Rp866,605,867
0%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp0 Rp1,000,000
0%
Koreksi Kesalahan Belanja Tahun-tahun Sebelumnya
Rp0 Rp100,000
0%
Bunga Bank
Rp0 Rp3,000,000
0%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp0 Rp34,100,000
0%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp0 Rp1,547,415,073
0%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp0 Rp1,461,300,604
0%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp0 Rp266,233,498
0%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp0 Rp124,386,750
0%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp0 Rp153,150,000
0%