Nasabah Bank Sampah Harapan Sejahtera Paingan Mengikuti Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme

21 November 2023
ern
Dibaca 223 Kali
Nasabah Bank Sampah Harapan Sejahtera Paingan Mengikuti Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme

Sendangsari-  Nasabah Bank Sampah Harapan Sejahtera mengikuti sosialisasi serta praktik pembuatan Eco Enzyme pada Minggu 19 November 2023. Eco Enzyme dinilai kaya akan manfaat dan ramah lingkungan karena pembuatannya menggunakan bahan organik. Eco Enzyme merupakan hasil fermentasi kulit buah-buahan yang mengandung amilase, protease, dan lipase yang bermanfaat bagi tanaman dan lingkungan.

Bertempat di Serang River View, acara dihadiri oleh 35 orang nasabah beserta pengurus Bank Sampah Harapan Sejahtera.

Hadir sebagai narasumber ialah Ibu Suharmiyati, salah satu relawan Eco Enzyme yang juga merupakan Direktur Bank Sampah Harapan Sejahtera. 

Dalam paparannya, Ibu Suharmiyati menyampaikan berbagai manfaat yang diperoleh dari Eco Enzyme. Selain untuk campuran pupuk tanaman, Eco Enzyme (EE) juga bermanfaat untuk mengurangi polusi udara, menghilangkan kuman, bahkan bisa meredakan sakit gigi dengan mencampurkan sedikit EE dengan air kemudian untuk berkumur.

Manfaat lain dari pembuatan Eco Enzyme ini adalah mampu mengurangi sampah organik rumah tangga. Bahan yang bagus untuk pembuatan EE adalah dari kulit buah lunak yang bersih dan tidak busuk.

"Manfaat yang dapat diperoleh dari Eco Enzyme ini banyak sekali njih Bu, mulai dari mengurangi sampah organik rumah tangga, cairan Eco Enzyme juga bisa digunakan untuk menghilangkan kuman serta menetralkan zat kimia yang terkandung didalam detergen." Tutur Suharmiyati.

Dalam pembuatan EE, bahan-bahan yang diperlukan ialah air, gula merah atau bisa diganti dengan molase, serta kulit buah-buahan yang sudah dipotong-potong kecil. Peralatan yang digunakan ialah wadah bermulut lebar(ember dengan tutup), plastik besar dan isolasi.

Perbandingan bahan yang dipakai ialah 1 kg gula : 3 kg kulit buah : 10 liter air. Setelah semua bahan dicampur kedalam wadah, tutup wadah dengan plastik, diplester, lalu ditutup dengan penutup wadahnya dan diplester lagi. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga agar proses fermentasi benar-benar an aerob atau kedap udara. Penyimpanan dilakukan selama 100 hari dan  harus berada diruangan yang tidak terkena cahaya sama sekali.

Saat ini Eco Enzyme telah diakui oleh PBB sehingga tidak diperkenankan untuk diperjual belikan dan diproduksi untuk kepentingan industri. (ern)