You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Sendangsari
Kalurahan Sendangsari

Kap. Pengasih, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1444 H

Desa Mandiri Pangan: Mendorong terciptanya ekonomi yang kondusif, menuju ketahanan pangan mandiri

IDI 31 Maret 2023 Dibaca 57 Kali
Desa Mandiri Pangan: Mendorong terciptanya ekonomi yang kondusif, menuju ketahanan pangan mandiri

Sendangsari-Program Desa Mandiri Pangan di kalurahan Sendangsari merupakan program sejak tahun 2021. Program ini didampingi oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta. Dengan dibiayai oleh BKK Dana Keistimewaan. Tujuan utama dari program kalurahan mandiri pangan ini adalah untuk mewujudkan kalurahan yang mandiri pangan dan ketahanan pangan (mengurangi kerawanan pangan) masyarakat. Pelaksanaan program ini menyebar di seluruh kawasan di kalurahan Sendangsari. Untuk waktu pelaksanaan kegiatan dimulai sejak Januari tahun 2022 dan berkelanjutan hingga tahun 2024 mendatang.

Latar belakang diajukannya program ini, mengingat kembali pada masa pandemic Covid-19 yang menyebabkan tidak stabilnya segala sektor perekonomian, baik usaha, pertanian maupun peternakan. Oleh sebab itu untuk memenuhi ketersediaan pangan dan ternak di kalangan masyarakat secara mandiri. Terlebih pengolahan sistem usaha tani yang masih lemah atau bersifat individual. Maka perlu diwujudkan ketersediaan pangan mandiri dengan memperdayakan masyarakat dengan cara instruktur, pendampingan dalam bidang manajemen kelompok usaha serta teknis, bantuan permodalan, sarana dan prasarana, dan tenaga kerja serta teknologi. Dengan memanfaatkan sumber daya setempat.

Adapun hal yang meliputi anaisis strategis dari kalurahan Sendangsari, yang pertama Strength/kekuatan yakni wilayah yang luas, Potensi SDA yang melimpah, dukungan pemerintah terhadap Program Kalurahan Mandiri Pangan, ketersediaan modal bagi setiap kelompok tani/kelompok usaha, pendampingan dan penyuluhan yang diberikan oleh instruktur, serta memiliki kelompok dan lembaga pertanian yang aktif.

Selain itu, Opportunites/peluang, seperti halnya meningkatkan taraf hidup masyarakat, peluang kerja, akses jalan dan transportasi semakin mudah, serta sarana prasarana yang bertambah baik.

Yang menjadi sisi Weakness/kekurangan, diantaranya adalah rendahnya kualitas SDM, keterbatasan teknologi, kurangnya inovasi, strategi pengembangan usaha kurang terencana, serta kurangnya kesadaran dan rasa kepemilikan dalam berusaha. Yang di khawatirkan/Threat, yakni masalah gagal panen, kesulitan dalam pengembalian modal usaha, usaha yang tidak berkelanjutan, fluktuasi harga, serta adanya tengkulak.

Dalam mewujudkan ketahanan pangan serta pembangunan sarana dan prasarana, adapun serangkaian kegiatan, seperti Pelatihan dan Pemberdayaan masyarakat yang hampir mencapai target pelaksanaan. Pelatihan ini mencakup hal terpenting yakni Sosialisasi Program Desa Mandiri Pangan. Selanjutnya beberapa belatihan seperti, Pelatihan peternakan hewan dan teknik pakan, pengolahan hortikultura, pengolahan produk perkebunan, dan pengolahan jagung. Tak hanya pengelolaan bahan pangan saja, namun di berikan pelatihan kewirausahaan dan pemasaran. Tak terlepas dari bidang kesehatan, diberikan juga Bimbingan teknis budidaya tanaman sehat. Dan untuk program berjangka panjang hingga 2024 mendatang, terdapat Koordinasi Program Desa Mandiri Pangan, monitoring dan evaluasi Program Desa Mandiri Pangan.

Disamping kegiatan pelatihan juga terdapat peningkatan produksi tanaman, dengan kegiatan pengadaan berbagai jenis tanaman, pupuk organic, dan beberapa alat produksi. Kemudian kegiatan padat karya yang berhubungan dengan pembangunan infrastruktur. Seperti pembuatan jalan di sentra kendang ternak PKU, Rumah galeri UMKM, rumah produksi aneka olahan pangan lokal, kandang untuk hewan ternak, lumbung pangan dan pembangunan gapura serta gazebo yang masih dalam tahap antrian pembangunan.

Dengan di adakannya program ini diharapkan masyarakat rawan pangan akan kembali mempunyai kemampuan untuk mewujudkan terciptanya kalurahan mandiri pangan, sehingga dapat menjalani hidup sehat dan produktif. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui strategi kawasan korporasi usaha tani (pertanian dan peternakan) yang terintegrasi dari hulu sampai dengan hillir yang dikelola secara professional berbasis pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan untuk mengenali potensi dan kemampuannya. (idi)

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp0 Rp3,313,004,291
0%
Belanja
Rp0 Rp3,552,485,925
0%
Pembiayaan
Rp0 Rp-439,481,634
0%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp0 Rp131,010,000
0%
Hasil Aset Desa
Rp0 Rp38,800,000
0%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp0 Rp40,000,000
0%
Dana Desa
Rp0 Rp2,018,983,000
0%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp0 Rp179,405,424
0%
Alokasi Dana Desa
Rp0 Rp866,605,867
0%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp0 Rp1,000,000
0%
Koreksi Kesalahan Belanja Tahun-tahun Sebelumnya
Rp0 Rp100,000
0%
Bunga Bank
Rp0 Rp3,000,000
0%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp0 Rp34,100,000
0%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp0 Rp1,547,415,073
0%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp0 Rp1,461,300,604
0%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp0 Rp266,233,498
0%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp0 Rp124,386,750
0%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp0 Rp153,150,000
0%