SENDANGSARI – Beberapa waktu yang lalu Kalurahan Sendangsari telah mengikuti seleksi Desa Budaya Mandiri yang diselenggarakan oleh Sekretariat Daerah Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengiriman isian Borang sudah disampaikan pada tanggal 27 Maret 2023, dan selajutnya menunggu jadwal Verifikasi Lapangan oleh Tim Penilai Desa/Kalurahan Mandiri Budaya.
Ada 8 ( delapan) instrumen Borang yang harus dilengkapi pada saat itu yaitu Perencanaan, Tata Kelola, Kebudayaan, Kepariwisataan, Perberdayaan Pnerempuan, Kewirausahaan – Pengembagan Sumber Daya, Kebencanaan dan lingkungan, dan Ketentraman Warga dalam Ke-Bhineka Tunggal Ika-an.
Tibalah saat Verifikasi Lapangan dan Penilaian Calon Desa/Kalurahan Mandiri Budaya, yaitu pada hari Kamis kemarin (13/4).
Rombongan Tim Penilai yang berjumlah 22 orang ini sampai di Kalurahan Sendangsari pukul 12.00 WIB. Penampilan Bregodo Putri menjadi pembukaan penyambutan dan dilanjutkan pengalungan syal batik oleh Lurah Sendangsari kepada perwakilan Tim Penilai. Sebelum memasuki aula Kalurahan, Tim Penilai berkunjung ke stand UMKM Sendangsari untuk melihat hasil produk dari Kelompok Wanita Tani (KWT), Global Gotong Royong Tetrapreneur (G2RT), UPKKA, Gapoktan, kelompok batik dan Kerajinan Wayang. Tim Penilai sangat tertarik dengan produk yang dipajang sehingga beberapa tim ada yang langsung membeli produknya.
Setelah puas melihat produk UMKM, Tim Penilai dipersilakan memasuki aula Kalurahan Sendangsari untuk mengikuti acara ceremonial. Di dalam aula sudah disambut alunan gamelan oleh Pengrawit Padukuhan Paingan sebagai pengantar pembukaan acara ceremonial.
Lurah Sendangsari dalam sambutannya menuturkan bahwa hasil penilaian Borang yang telah dikirimkan mendapat nilai tertinggi dari 20 (dua puluh) kalurahan se-Kulon Progo yang ikut seleksi Desa/Kalurahan Mandiri Budaya. Suhardi juga menambahkan bahwa data yang disajikan dalam borang adalah hasil nyata kegiatan di Kalurahan Sendangsari bukan hanya apus -apus.
Sedangkan isi sambutan dari Ketua Tim Penilai, Iwan Pramana, mengungkapkan bahwa Mandiri Budaya adalah program strategis dari Gubernur DIY, yang tujuan dari sasaran anggaran adalah untuk kesejahteraan masyarakat. Iwan juga menambahkan bahwa tim akan menilai dengan maksimal dan obyektif.
“Kami harapkan nanti Bapak Ibu tim memberikan nilai se-maksimal dan se-obyektif mungkin karena kalurahan-kalurahan yang akan kami rekomendasikan nantinya tentunya yang terbaik, yang akan mendapat rekomendasi dari Gubernur.” tandasnya.
Sebelum acara verifikasi data, Carik Sendangsari, Sigit Rahmanto, SPd memaparkan sekilas tentang kompilasi budaya dan identifikasi potensi yang dimiliki Sendangsari serta konsentrasi program apa yang akan dilakukan apabila Kalurahan Sendangsari menjadi Kalurahan Mandiri Budaya.
“Konsentrasi kami adalah untuk mengentaskan kemiskinan, dengan mengurangi masyarakat miskin ekstrim. Di tahun ini ada kurang lebih 781 jiwa dan ketika kami menjadi Kalurahan Mandiri Budaya, kami berharap dan akan mengoptimalkan di Tahun 2026 akan mengurangi menjadi 64% menjadi 200 jiwa.” ungkapnya.
“Strategi di Tahun ini yang akan kami lakukan adalah merealisasikan Desa Eduwisata Mataraman.” imbuhnya
Saat Verifikasi Data, Kalurahan Sendangsari sudah menyiapkan 8 meja yang berisi masing-masing isian Borang dan instrumennya. Masing-masing tim penilai bergerak dan mewawancarai tim penyaji dari kalurahan di masing-masing instrument.
Tim Penilai bertanya dan mengecek kelengkapan borang dengan detail dan cermat. Kurang lebih selama 1 jam, tim penyaji kalurahan ditanyai dan dicermati datanya. Di akhir acara, perwakilan dari Tim Penilai, Ahmad Ma’ruf SE MSi memberikan tanggapan bahwa tim mengapresiasi data sudah komprehensif.
“Pilar dari Desa Mandiri Budaya itu minimal Desa Wisata, Budaya, Prima dan Preneur. Desa yang lain boleh dimasukkan juga seperti Desa Ketahanan Pangan dan Desa Proklim.” tambahnya.
Untuk kekurangan dokumen Tim Penilai memberikan batas waktu sampai Senin, 17 April 2023 untuk melengkapinya. (ipg)