Bank Sampah Se Sendangsari Adakan Rapat Koordinasi
Sendangsari-- Kalurahan Sendangsari Kapanewon Pengasih dengan 10 padukuhan didalamnya sampai saat ini telah berdiri 16 bank sampah. Ada sebanyak 15 bank sampah yang merupakan bank sampah unit, dan 1 bank sampah induk. Dari 16 bank sampah tersebut semua aktif disetiap bulannya dalam pengelolaan sampah.
Untuk menambah semangat pengurus, Pemerintah Kalurahan Sendangsari mengadakan pertemuan dalam sebuah rapat koordinasi bank sampah Sendangsari pada Rabu, 24 Mei 2023.
Bertempat di Omah Dhuawar, Padukuhan Kroco, pertemuan dihadiri oleh 24 orang pengurus bank sampah, pengurus Asosiasi Bank Sampah Sendangsari, serta pamong Kalurahan Sendangsari.Â
Dari Pemerintah Kalurahan Sendangsari, Sigit Rahmanto,SPd. selaku Carik memberi penjelasan tentang pentingnya perencanaan. Masing-masing pengurus hendaknya merencanakan kegiatan yang akan diusulkan melalui musyawarah padukuhan (musduk). Selain perencanaan, setiap bank sampah perlu memiliki inovasi untuk dapat menambah pendapatan selain dari penjualan sampah.
"Saat Musduk itu dari bank sampah usul saja. Mungkin untuk operasional atau kegiatan pembinaan bank sampah. Untuk menambah ilmu tentang pengelolaan sampah, pengurus juga bisa lihat di youtube tentang inovasi apa saja yang telah dilakukan bank sampah lain yang lebih maju, contohnya bank sampah di Panggungharjo. " Tutur Sigit Rahmanto.
Berkaitan dengan adanya peraturan baru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 14 tahun 2021 tentang Pengelolaan Sampah Pada Bank Sampah, pengurus perlu memperbaharui SK Bank Sampah untuk menyesuaikan susunan organisasi dengan Permen tersebut. Dengan adanya Surat Keputusan (SK) dari Pemerintah Kalurahan, dapat memperkuat status legalitas dari sebuah kelompok. Menunjukkan SK saat melakukan sosialisasi juga akan menambah kepercayaan dari masyarakat.
"SK bank sampah dimohon untuk diperbaharui menyesuaikan permen yang baru, karena Sk dapat digunakan sebagai landasan saat melakukan sosialisasi kepada masyarakat."imbuhnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pengarahan dari pembina bank sampah Sendangsari, Sugiyanto,SE. Ia mengusulkan agar pengurus Asosiasi Bank Sampah Sendangsari ditambah.Â
"jika kemarin hanya ada ketua, sekretaris dan bendahara, mulai tahun ini akan ditambah dengan divisi pemasaran, divisi produksi, dan divisi umum. Monggo mumpung ada pertemuan dapat diputuskan sekalian siapa saja yang akan mengisi."tutur Sugiyanto.
Tugas dari divisi-divisi tersebut ialah membantu bank sampah yang ada di Sendangsari dalam pemasaran produk, pengolahan sampah agar menjadi produk layak jual, serta untuk keperluan administrasi asosiasi.
Setiap bank sampah diharapkan memiliki ciri khas atau icon dalam hal pengolahan sampah. Sehingga ketika ada even atau pameran dapat menampilkan hasil karyanya untuk dapat dikenal oleh umum.
Masing-masing bank sampah juga dimohon untuk menginventarisasi permasalahan atau kendala yang dihadapi untuk kemudian dicari solusinya sehingga bank sampah dapat terus aktif, tidak mati suri. Pengurus dapat sharing melalui grup WA atau dapat disampaikan saat pertemuan asosiasi seperti saat ini.Â
"silahkan pengurus menyampaikan masalah apa saja yang dihadapi, kemudian nanti akan kita cari solusinya bersama-sama. Saya sebagai penasehat juga selaku Bank Sampah Induk akan berusaha membantu agar setiap masalah dapat diselesaikan dengan baik. Jangan ragu untuk sharing, itu demi kelancaran kegiatan bank sampah kita."imbuhnya.
Beberapa bank sampah juga telah memiliki QRis Bank BPD DIY yang dibagikan saat pertemuan. Dengan menggunakan QRis, bank sampah dapar menerima pembayaran air, listrik, PBB, juga pembayaran uang sampah.
"Dengan memanfaatkan QRis ini bank sampah bisa mendapat tambahan pendapatan dari fee ketika melakukan transaksi keuangan. Pembayaran uang sampah juga jadi lebih mudah karena tinggal scan barcode ."pungkas Sugiyanto.
(ern)
Â
Â
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin