Semaraknya Merti Padukuhan Serang, Menjaga Kelestarian Sungai
SENDANGSARI – Merti Padukuhan adalah salah satu tradisi budaya sebagai bentuk syukur warga masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan limpahan berkah serta rezeki.
Tradisi budaya Merti Padukuhan ini juga dilestarikan di Padukuhan Serang Kalurahan Sendangsari Kapanewon Pengasih Kabupaten Kulon Progo, dengan mengusung tema “Resik Kali Ulam Lestari, Resik Kali Urip Mukti”.
Rangkaian kegiatan Merti Padukuhan Serang diawali dengan doa bersama di masing-masing masjid setempat pada hari Kamis, 10 Agustus 2023, dilanjutkan Ziarah Makam pada hari Jumat, 11 Agustus 2023 sedangkan untuk pawai dan pentas seni pada hari ini Minggu, 13 Agustus 2023.
Puncak kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Minggu (13/8), dipusatkan di Rumah Makan Serang River View yang lokasinya cukup srategis yaitu berdekatan dengan Lapangan Serang dan Sungai Serang. Akses jalan masuk untuk tamu lebih mudah dan tempatnya luas.
Kegiatan ini dihadiri oleh Lurah, Pamong dan staf, BPK, Bhabinkamtibmas, Babinsa, BUMDes, BKM, Kapanewon Pengasih, Pendamping Desa Budaya dan anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo.
Pawai Budaya diawali dengan arak-arakan kirab yang membawa Gunungan Hasil bumi, dikawal putri-putri dari Grup Kesenian Panjidor. Selanjutnya diikuti oleh peserta Pawai Budaya dari masing-masing RT dengan rute dari Depan Balai Kalurahan Sendangsari dan finish di Lapangan Serang. Peserta pawai berasal dari wargaa masyarakat RT 01 sampai dengan RT 06.
Pelaksanaan Pawai Budaya ini sangat ramai dan meriah. Jalan di sepanjang Balai Kalurahan Sendangsari ke utara menjadi macet dikarenakan kerumunan para peserta pawai dan penonton yang memadati di sepanjang jalan.
Berbagai macam atraksi ditampilkan peserta diantaranya aneka kreasi tari, Replika Ikan yang berukuran besar, Kesenian Gedruk, dan Edukasi pencegahan hama tanaman padi.
“Dari tema yang diangkat merupakan doa dan ajakan untuk menjaga kelestarian biota Sungai Serang agar ikan dan kebersihan lingkungan akan selalu terjaga. Apalagi Padukuhan Serang sudah mempunyai Pokmaswas yang membantu pengawasan Sungai Serang, diharapkan warga masyarakat juga turut partisipasi menjaga juga. Kami mempunyai larangan tidak boleh membuang sampah di sungai dan larangan mencari ikan dengan racun ataupun bahan peledak.” tutur Surono, Dukuh Serang.
“Tadi juga sudah dilaksanakan tebar ikan 3000 ekor dengan jenis Ikan Selem dan Tawes. Kami sangat berterimakasih kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo yang telah memberikan bantuan ikan ini.” tambahnya.
Dalam sambutannya, Rudiatin, S.Pd M.Pd Perwakilan dari Kundha Kabudayan Kabupaten Kulon Progo menyampaikan bahwa potensi budaya Sendangsari sangat kuat sehingga kegiatan-kegiatan budaya harus tetap dilestarikan.
“Tujuan utama Merti Padukuhan adalah doa bersama. Rangkaian kegiatan sudah diawali dengan kerja bakti lingkungan dan sungai, ziarah, umbul donga dan sampai acara saat ini. Kegiatan Merti Padukuhan ini harus digrengsengke, apalagi Sendangsari sudah grade Rintisan Mandiri Budaya.” katanya.
Pelestarian kuliner-kuliner jangan ditinggalkan, Bahasa Ibu dilestarikan, dikembalikan menggunakan Bahasa Jawa. Selain itu juga harus dapat menggali, melestarikan dan mengembangkan budaya yang ada di Sendangsari ini. Tahun depan tentunya harus dapat terlaksana kembali.” pungkasnya.
Pada kesempatan ini ditampilkan berbagai macam pentas antara lain tari dari TK ABA Serang dan SDN Serang, Tari Kreasi dari ibu-ibu perwakilan RT 01 dan RT 02, dan puncak acara menyajikan drama kolosal Nyi Ageng Serang dari Sanggar Sri Budaya. Selain itu juga ada stand UMKM yang berjajar di sekitar lokasi tersebut yang menjual beraneka ragam kuliner lokal.(ipg)
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin