Tari Sigrak Jathil Ikut Memeriahkan acara "Culture Glory" di Bandara YIA

15 Mei 2024
Admin Sendangsari
Dibaca 121 Kali
Tari Sigrak Jathil Ikut Memeriahkan acara

Sendangsari - Kalurahan Budaya Sendangsari ikut serta memeriahkan pementasan di “Cultural Glory” Kejayaan Budaya pada 11-12 Mei 2024, di area keberangkatan (Drop Zone) Yogyakarta International Airport. Acara yang di selenggarakan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut bekerja sama dengan Yogyakarta International Airport dan Java Connections-art management.

Kegiatan ini dimeriahkan oleh kalurahan mandiri budaya se-Kabupaten Kulon Progo dengan menghadirkan lebih dari 200 penari.

Kalurahan Sendangsari yang menjadi salah satu peserta pentas dari 11 kalurahan, mendapat kesempatan tampil pada hari ke dua, yakni hari Minggu, 12 Mei 2024. Kesenian yang ditampilan dari Kalurahan Budaya Sendangsari adalah Tari Sigrak Jathil.

Tari Sigrak Jathil merupakan sebuah karya tari yang terinspirasi dari kelincahan seorang prajurit yang sedang berlatih perang. Sigrak yang berarti semangat, menggambarkan semangat para pemuda dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya yang adi luhung.

Tari Sigrak Jathil dibawakan oleh 16 penari yang terdiri dari 8 penari rontek, 6 penari jaran kepang, dan 2 penari banyolan (penthul bejer).

Kalurahan Sendangsari merupakan entitas yang kaya akan tradisi dan seni budaya. Berbagai ragam kesenian yang dilestarikan oleh generasi muda memiliki ciri khas yang menunjukkan warisan budaya yang membanggakan Kalurahan Sendangsari.

“Saya bangga dengan keberagaman budaya yang ada di Sendangsari, terlebih kepada generasi muda yang mau melestarikannya.” ujar Suwarna Utama, Kamituwa Sendangsari.

Dengan pementasan ini, Desa Budaya tidak hanya memamerkan keindahan seni tradisional saja, namun juga menghidupkan kembali nilai-nilai dan cerita-cerita yang terkandung dalam setiap gerakan dan lagu. Partisipasi mereka tidak hanya merupakan pertunjukan, tetapi juga sebuah pelestarian budaya yang semakin berkembang dan lebih baik.

“Saya juga merasakan, pelaksanaan pementasan ini tiap tahun semakin baik. Harapannya agenda ini dapat selalu dilestarikan dan menjadi agenda rutin setiap tahunnya yang tidak hanya satu kali dalam satu tahun.” tambah Suwarna Utama.

Dalam setiap penampilan, mereka membawa pesan tentang keberagaman, keindahan, dan kekayaan budaya yang perlu dilestarikan dan dihargai oleh generasi-generasi mendatang. Dengan demikian, keikutsertaan Desa Budaya dalam pementasan menjadi sebuah kesempatan untuk memperkuat identitas budaya mereka sendiri, serta untuk memperkaya dan memperluas pemahaman masyarakat tentang keberagaman budaya di Indonesia. (idi)